Jumat, 12 Februari 2010

Belajar Menyelam di Pantai Amed, Bali


Bali bagian Timur memiliki apapun yang anda impikan. Disana Anda akan menemukan permata dan surga istimewa dalam keindahan alam yang eksotik yang berpadu dengan budaya yang masih kental terasa serta keramahan orang-orang sekitar. Disini pula lah terdapat Pantai Amed, pantai yang akan memberikan anda kedamaian dan ketenangan. Nikmati pula kelezatan makanan yang ada serta keuntungan yang didapat dari akomodasi yang terjangkau.

Pantai Amed menawarkan tempat yang bagus untuk latihan diving atau menyelam. Disana ada danau di pinggir pantai yang datar yang baik untuk latihan, serta batu karang yang dapat dicapai dengan berenang selama 5 menit. Tempat ini merupakan usulan terbaik untuk mengenal olahraga menyelam dan menjadikannya sebagai tempat yang sangat menyenangkan untuk belajar menyelam.

Anda dapat melakukan snorkling dan diving di sekitar pantai yang berpasir hitam ini. Jenis- jenis ikan yang sangat bervariasi dapat dikatakan paling menarik dibandingkan tempat-tempat lain di seluruh Bali yang disertai dengan kehangatan air yang tidak berubah-ubah yaitu 28 derajat. Berbagai macam kelompok ikan seperti ikan cardinal, ikan trigger, black snaper, pyramid butterrflies, ikan banner, dan ikan damselfish dapat dilihat di air atas pasir.

Cemuluk sebagai pantai yang dilindungi adalah tempat yang ideal untuk memulai snorkeling Anda. Sekitar empat kilometer menyelusuri selatan danau Banyuning, Anda akan menemukan kepingan-kepingan kecil dan taman coral yang paling indah yang dapat Anda lihat dimanapun di di Lesser Sundas. Tapi harap berhati-hati, karena airnya cukup dalam di daerah ini, dan kadang terjadi gelombang besar sehingga tempat ini diperuntukan untuk orang orang yang berpengalaman.

Cara Mencapai Daerah Ini

Hanya 30 menit dari Amlapura Dengan Angkutan Umum, : Dari Denpasar , Terminal Batubulan, dengan bus (ukuran sedang) ke Amlapura, memakan waktu 2 jam. Lalu dilanjutkan dengan menggunakan Bemo menuju Amed selama 30 menit. Bemonya akan berhenti di desa, tapi supirnya akan membawa anda ke pantai Cemeluk.

Tempat Menginap

Di desa bagian selatan banyak tempat untuk menginap, mulai dari hotel yang tidak berbintang, sampai hotel berbintang.

Berkeliling

Dengan berjalan kaki

Tempat Bersantap

Disana Anda dapat menemukan warung makan yang menjual makanan kecil dan nasi campur. Restoran terbaik di tempat ini adalah Baliku, kira-kira 1 kilometer kearah selatan dari Blue Moon. Dan di Lipah menyediakan makanan Indonesia yang lezat.

Buah Tangan

Semua Produk yang berkaitan dengan laut dan pantai. Misalkan barang barang yang terbuat dari kerang, coral, dan lain lain.

Yang Dapat Anda Lihat Atau Lakukan

Anda bisa mengunjungi pasar ikan di pagi hari ketika ikan tuna datang. Selain itu Anda juga bisa menikmati pemandangan indah di sekeliling desa Amed.

Tips

Staff hotel kebanyakan telah mengatur paket memancing dan berlayar. Jadi anda dapat menangkap untuk makan malam anda sendiri. Hotel-hotel juga menyediakan peralatan snorkling untuk di sewa.

Jika anda ingin melakukan diving, ada baiknya untuk mengecek ulang peralatannya dan cek harga di tempat itu. Pastikan anda memilih operator pelatihan yang tepat sebelum anda memutuskan diving bersama mereka

Sabtu, 13 Juni 2009

Situ Gintung, Lokasi Wisata yang Jadi Tragedi



KOMPAS.com — Situ Gintung mendadak terkenal. Sudah 40-an orang tercatat tewas, masih angka sementara, menyusul jebolnya tanggul situ atau danau itu, Jumat (27/3) dini hari.

Selama ini, Situ Gintung hanya dikenal masyarakat Jakarta dan Tangerang sebagai salah satu tempat wisata alam dengan pemandangan danau. Letak danau ini memang di dekat perbatasan Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan, yaitu di Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, tepatnya di belakang kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suasana alam terasa begitu masuk ke kawasan wisata seluas lima hektar yang merupakan bagian dari seluruh luas danau sekitar 21,4 ha ini. Lahan parkirnya dipenuhi pohon palem dan kelapa. Area tamannya juga banyak ditumbuhi pohon tinggi sehingga terasa seperti di daerah pegunungan.

Danaunya sendiri sesungguhnya tidak kelihatan bagus, danau terus mengalami proses pendangkalan. Berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, luas Situ Gintung semula mencapai 31 hektar. Namun, karena proses pendangkalan sekarang luasnya tinggal 21,4 hektar.

Pada akhir pekan dan hari-hari libur, lokasi ini biasanya ramai pengunjung. Bagi warga Jakarta yang kekurangan ruang terbuka hijau, berada di sini memang akan memberi suasana lain: alam hijau, semilir angin, dan danau. Tujuan utama orang ke sini bukan danaunya, tetapi taman rekreasi yang dilengkapi fasilitas kolam renang, gazebo dengan pemandangan danau, area outbound, serta motor dan motor ATV.

Tiket masuknya tergolong murah, hanya Rp 5.000, meski untuk menikmati aneka fasilitas yang ada pengunjung masih harus mengeluarkan biaya lagi. Untuk pemakaian banana boat, misalnya, pengunjung masih harus membayar Rp 50.000/trip, lapangan tenis Rp 25.000/jam, main motor atau mobil ATV bayar lagi Rp 5.000 per beberapa putaran.

Atau, kalau mau mencoba permainan outbound bayar lagi, dengan pilihan paket mulai Rp 25.000 hingga Rp 35.000. Kalaupun hanya membayar tiket masuk, bermain di area kolam renang sudah cukup memuaskan karena dilengkapi berbagai permainan.

Itulah Situ Gintung sebelum jebol. Sekarang, Situ Gitung adalah tragedi. Tanggulnya yang jebol sekitar 30 meter dan serta-merta menggelontorkan air bah sekitar 2,1 juta meter kubik.

Kapasitas tampung danau itu memang sejitar 2,1 juta meter kubik, tetapi hujan deras yang terjadi Kamis sore pukul 16.00-20.00 kemarin menyebabkan danau tak mampu menampung air. Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Ciliwung-Cisadane Pitoyo Subandrio, sekitar satu juta meter kubik air terpaksa mengalir melalui bibir tanggul dan pelan-pelan mengikis tanggul.

Gerusan air yang terus-menerus ditambah dengan rapuhnya tanggul yang dibangun pada zaman Belanda itu menyebabkan tanggul perlahan-lahan longsor di bagian bawah sehingga tanggul makin tak kuat. Akhirnya, sekitar pukul 02.00, tanggul jebol dan menggelontorkan jutaan kubik air.

Akibatnya, puluhan jiwa melayang, ratusan rumah warga hanyut, dan ribuan rumah lainnya di kawasan Ciputat dan Bintaro tergenang banjir.

Rabu, 13 Agustus 2008

Lampung Kota Wisata


Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten. Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari Kata ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.

Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.

Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.

Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.

Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.

Lampung merupakan kawasan wisata alternatif yang paling diminati warga Jakarta dan daerah lain di Sumatera. Setiap akhir pekan seluruh hotel di Lampung, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang, selalu padat tamu. Tingkat hunian hotel di Lampung bisa mencapai di atas 65 persen. Sebagian terbesar tamu hotel datang dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Serang dan sebagian kecil dari Palembang atau Bengkulu.
Sejak tahun 2002, tingkat hunian hotel mulai padat sejak Jumat malam. Tahun-tahun sebelumnya, hotel-hotel baru dipadati tamu mulai hari Sabtu. So, tidak perlu jauh-jauh memilih tempat liburan. Murah meriah, yang penting bisa sejenak melepas penat dari kesibukan anda di Jakarta. (ee)

Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten. Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.

Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.

Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung. Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.

Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.

Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam. Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung. Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.

Lampung merupakan kawasan wisata alternatif yang paling diminati warga Jakarta dan daerah lain di Sumatera. Setiap akhir pekan seluruh hotel di Lampung, mulai dari hotel melati hingga hotel berbintang, selalu padat tamu. Tingkat hunian hotel di Lampung bisa mencapai di atas 65 persen. Sebagian terbesar tamu hotel datang dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Serang dan sebagian kecil dari Palembang atau Bengkulu.
Sejak tahun 2002, tingkat hunian hotel mulai padat sejak Jumat malam. Tahun-tahun sebelumnya, hotel-hotel baru dipadati tamu mulai hari Sabtu. So, tidak perlu jauh-jauh memilih tempat liburan. Murah meriah, yang penting bisa sejenak melepas penat dari kesibukan anda di Jakarta. (ee)

Selasa, 12 Agustus 2008

Pesona Alam Inonesia

SUNSET DAN SUNRISE DI PULAU PRAMUKA
Oleh : Dodi Sandradi

Sebagian masyarakat Jakarta beranggapan menikmati pesona alam pantai di Kepulauan Seribu harus mengeluarkan biaya yang mahal. Karena di samping membayar biaya transportasi yang mahal, tentunya juga harus mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk menginap di Resort.
Kepulauan Seribu selalu identik dengan Pulau Bidadari atau Pulau Umang yang dipenuhi oleh resort dan berbagai macam permainan air seperti Jet Ski, Banana dan lainnya.
Sebenarnya. untuk kita yang berkantong pas-pasan, dapat juga menikmati keindahan pesona Kepulauan Seribu, tentunya kita harus dapat menyesuaikan sesuai dengan budget yang kita miliki.
Pesona Kepulauan Seribu tidak hanya terletak di dua Pulau tersebut saja. Salah satu Pulau yang juga mempunyai pesona alam yang tak kalah indah dan menariknya adalah Pulau Pramuka. Jika kita ingin berwisata menikmati keindahan pantai, menikmati Sunrise, Sunset, memancing atau berbaur dengan aktivitas penduduk yang ramah, Pulau Pramuka adalah tempatnya
Pulau Pramuka merupakan salah satu Pulau diantara gugusan pulau-pulau yang terdapat di kepulauan seribu. Pulau ini berdekatan dengan beberapa Pulau lainnya seperti Pulau Panggang, Pulau Karya dan Pulau Semak Daun. Pulau Pramuka bisa ditempuh dari Ancol menggunakan Kapal Lumba-Lumba yang dikelola oleh Pemda DKI. Ongkosnya kurang lebih Rp. 35.000, dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam. Tapi kalau kita ingin lebih irit, kita bisa mencapai Pulau tersebut melalui Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke dengan menggunakan Kapal Motor yang mamang lebih sering digunakan penduduk Pulau Pramuka dan sekitarnya jika ingin ke Jakarta. Ongkosnya jauh relatif lebih murah yaitu Rp. 15.000 per orang. Tapi waktu yang dibutuhkan dengan untuk mencapai Pulau ini jadi lebih lama, yaitu sekitar 2 Jam lebih.
Pulau Pramuka juga merupakan pusat administrasi Kabupaten Kepulauan Seribu. Penduduknya yang merupakan campuran masyarakat Banten asli dengan pendatang dari Bugis Sulawesi Selatan rata-rata mempunyai mata pencarian sebagai nelayan. Hampir semua penduduk di Pulau ini ramah dan menyenangkan. Anak-anak Pulau ini pun sangat antusias kalau menyambut tamu dari Jakarta yang akan mengunjungi Pulau mereka. Sungguh suasanya yang sangat menyenangkan.
Pulau ini juga telah dilengkapi fasilitas Rumah Sakit, Tempat Ibadah serta beberapa penginapan untuk para wisatawan. Penginapan di Pulau Pramuka memang tidak seperti yang ada di Pulau Bidadari yang berupa resort, tapi jangan berpikiran kalau penginapan disini tidak bagus. Salah satu penginapan atau villa yang menjadi favorit wisatawan di sini adalah Vila Lima. Villa dua lantai yang dapat menampung delapan orang telah dilengkapi dengan TV dan penyejuk udara. Sewanya pun tergolong murah .
Terakhir biaya sewa permalamnya adalah Rp. 200.000, cukup terjangkau terutama bila kita pergi berombongan.
Untuk makan, kita tak perlu repot. Karena banyak penduduk di sini yang menjual makanan. Warung-warungpun juga banyak menjual kebutuhan kita sehari-hari dengan harga yang masih wajar alias tidak mahal.
Dermaga Pulau Pramuka dengan airnya yang hijau bening hingga dasar laut terlihat, bisa kita nikmati sembari menikmati matahari terbenam. Di dermaga ini pun kita bisa memancing, dan yang tidak mempunyai alat pancing bisa membeli di warung-warung yang memang sudah disediakan penduduk sini. Ketika malam menjemput, rasa sepi dan tenang sangat terasa. Malam hari penduduk pulau jarang beraktivitas dan memilih tinggal di rumahnya.
Dari dermaga kita dapat melihat cahaya lampu yang berkilauan di Pulau Panggang yang letaknya persisi berseberangan dengan Pulan Pramuka. Angin laut yang berhembus dan debur ombak di malam hari siap mengantar pengunjung vila terlelap dalam mimpi dan bangun di pagi hari karena riuhnya aktivitas masyarakat. Bangun di pagi hari di Pulau ini memang tersa berbeda karena udara di sini lebih segar dan jauh dari polusi.
Aktivitas penduduk di pagi dan sore hari merupakan pemandangan tersendiri. Kalau ingin menikmati matahari terbit di pagi hari kita tinggal jalan sekitar 10 menit ke arah belakang Pulau. Pemandangannya sungguh luar biasa. Masih diantara remang sisa kegelapan malam, kita bisa melihat sedikit demi sedikit sinar mentari muncul dengan warna keemasannya dari bibir pantai yang bersih.Kita dapat melihat aktivitas kehidupan penduduk pulau ini yang kebanyakan dari mereka adalah nelayan dan petani rumput laut.
Di bibir pantai ini kita banyak saksikan pembudidayaan tanaman bakau yang berguna untuk kelestarian pulau ini, karena selain untuk makanan ikan, tanaman ini juga dapat m,encegah terjadinya abrasi. Tak jauh dari bibir pantai terdapat tempat penangkaran Penyu Sisik, sebuah proyek kemitraan antara Pemda DKI dengan pengelola Taman Impian Jaya Ancol dalam hal melestarikan satwa langka yang satu ini.
Kondisi populasi penyu sisik yang nyaris punah menyebabkan perlu adanya upaya penangkaran selain upaya perlindungan jenis dan habitatnya. Kegiatan penangkaran tersebut meliputi : penetasan telur semi alami dan perawatan tukik sampai siap untuk dilepas ke alam. Upaya ini dilaksanakan di Pulau Semak Daun, yang mana diharapkan secara berangsur-angsur dapat memulihkan populasinya yang terancam punah.
Di sini kita dapat dengan leluasa melihat penyu-penyu mulai dari ukuran anak-anak sampai yang sudah besar dan siap untuk dilepas ke laut. Ya mudah-mudahan dengan adanya penangkaran tersebut, jenis satwa langka yang satu ini dapat terus dilestarikan demi terjaganya keseimbangan alam.
Kembali untuk urusan wisata, kalau kita mempunyai uang lebih kita juga bisa menikmati diving serta snorkeling. Tentunya kita harus mengeluarkan biaya untuk menyewa perahu yang akan mengantar kita ke spot diving yang banyak di sekitar pulau Pramuka. Pakaian untuk menyelam dan alat-alat snorkeling pun di sewakan di sini. Jadi kita tinggal menggunakannya saja. Dengan Diving atau Snorkling kita dapat menyaksikan keindahan alam bawah laut yang memang banyak terdapat di sekitar Pulau Pramuka. Biasanya tempat yang indah untuk Diving atau Snorkling adalah sekitar Pulau Semak Daun yang tidak berpenghuni. Di sini kita akan dapat melihat sajian warna-warni dan aneka bentuk terumbu karang dan ikan hias nan elok.
Kesimpulannya Pulau Pramuka menyimpan keindahan alam yang sangat menawan, didampingi pulau-pulau mungil yang hijau, air yang jernih dengan deburan ombaknya, serta sinar matahari yang keemasan di waktu senja akan menentramkan hati kita, sesaat dapat melepaskan beban pikiran setelah penat dengan segala rutinitas di Ibukota. TAMAT